Kamis, 24 November 2016

#SIP Artificial Intellegence dan Expert System


Sebelumnya kita telah membahas mengenai apa itu Artificial Intellegence (kecerdasan buatan), selanjutnya kita akan membahas persamaan dan perbedaan antara Artificial Intellegence dan Expert System. Maka sebelum kita lanjut ke persamaan dan perbedaan Artificial Intellegence dan Expert System kita harus terlebih dahulu mengetahui apa itu Expert System (sistem akar)?
Pengertian Expert System
Martin dan Oxman (dalam Kusrini, 2006)  mendefinisikan expert system (sistem pakar) adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.
Menurut Martin dan Oxman (dalam Kusrini, 2006) pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain: pembuatan keputusan (decicion making), pemandu pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing) dan pelatihan (tutoring). Selain itu sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar.
Sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan seseorang pakar. Selain itu system pakar juga dapat memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukannya.
Biasanya system pakar hanya digunakan untuk memecahkan masalah yang memang sulit untuk dipecahkan  dengan pemrograman biasa, mengingat biaya yang diperlukan untuk membuat sistem pakar jauh lebih besar dari pembuatan sistem biasa.
Pemakaian Sistem Pakar (Kusrini, 2006):
Sistem pakar dapat digunakan oleh:
  1. Orang awam yang bukan pakar untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah. 
  2. Pakar sebagai asisten yang berpengetahuan. 
  3. Memperbanyak atau menyebarkan sumber pengetahuan yang semakin langka.
Sistem pakar merupakan program yang dapat menggantikan keberadaan seorang pakar. Alasan mendasar mengapa expert system dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar:
  1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi.
  2. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar. 
  3. Seorang pakar akan pension atau pergi.
  4. Menghadirkan menggunakan jasa seorang pakar memerlukan biaya yang mahasiswa
  5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat (hostile eutrontment)
Menurut Kusrini (2006) Ciri-ciri sistem pakar adalah:
  • Terbatas pada bidang yang spesifik
  • Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti
  • Dapat mengemukakan rangkaian  alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
  • Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu
  • Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap
  • Outputnya bersifat nasihat atau anjuran
  • Output tergantung dari dialog dengan user
  • Knowledge base dan inference engine terpisah.
Jenis-Jenis Sistem Pakar
  • Interpretasi, menghasilkan deskripsi situasi berdasarkan data sensor. 
  • Prediksi, memperkirakan akibat yang mungkin dari situasi yang diberikan. 
  • Diagnosis, menyimpulkan kesalahan sistem berdasarkan gejala (symptoms).
  • Disain, menyusun objek-objek berdasarkan kendala. 
  • Planning, merencanakan tindakan 
  • Monitoring, membandingkan hasil pengamatan dengan proses perencanaan. 
  • Debugging, menentukan penyelesaian dari kesalahan sistem. 
  • Reparasi, melaksanakan rencana perbaikan. 
  • Instruction, diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan pelajar. 
  • Control, diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan sistem.

Beberapa contoh Sistem Pakar
  1. MYCIN, diagnosa penyakit 
  2. DENDRAL, mengidentifikasi struktur molekular campuran yang tak dikenal
  3. XCON & XSEL, membantu konfigurasi sistem komputer besar
  4. SOPHIE, analisis sirkit elektronik 
  5. Prospector, digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan menemukan deposit 
  6. FOLIO, membantu memberikan keutusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker dan investasi 
  7. DELTA, pemeliharaan lokomotif listrik disel


Aplikasi Eliza, Parry Dan Nettalk
Eliza, Parry dan Nettalk adalah beberapa contoh darichatterbot. Chatterbot merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks. Chatterbotdikategorikan sebagai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, yang dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan personal, atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi program sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational agent).

1.   ELIZA 
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, ELIZA berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional ELIZA melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.

2.  PARRY
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari ELIZA.   

3.   NETTALK
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai “jaringan syaraf” atau “jaring syaraf”). jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana.
Perbedaan dan Persamaan Artificial Intellegence and Expert System
            Sistem Pakar juga merupakan bagian dari Artificial Intelligence(AI) atau kecerdasan buatan.
Persamaan artificial intelligence dan expert system adalah sama-sama untuk mencapai hasil yang maksimal dalam memecahkan masalah, sedangkan perbedaan artificial intelligence dan expert system adalah sistem pakar mengacu pada si pembuatnya atau seseorang yang ahli dalam suatu bidangnya atau mengacu pada si perancang itu sendiri sebagai objek dalam menyiapkan suatu sistem guna mendapatkan hasil yang maksimal, sedangkan AI mengacu pada jalur atau langkah yang berorientasi pada hardware guna mencapai yang maksimal.
            Dapat disimpulkan Sistem Pakar merupakan bagian dari AI, dimana selain sistem pakar yang menggunakan AI, ada beberapa yang lain diantarnya games, logika Fuzzy, jaringan saraf tiruan, dan robotika. Kecerdasan buatan merupakan salah satu topik yang disukai penggemar science-fiction, pada film Terminator digambarkan perang manusia melawan mesin, bahkan dalam novel berjudul With Folded Hands. karangan Jack Williamson, digambarkan bangsa Humanoids (robot mesin ciptaan manusia) menjajah bangsa manusia dan menggantikan semua peranan manusia.

Daftar Pustaka:
http://amlsptnfarid.blogspot.co.id/2015/12/artificial-intelligent-expert-system.html#
Kusrini., (2006). Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offeset.
Nurhayati, O. D. (2008). Konsep Interaksi Manusia dan Komputer. Diponogoro: Studi Sistem Komputer.
Solso, Robert L, dkk. 2009.  Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga.
Stenberg. 2009. Psikologi Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar